top of page
KapuasHulu1.jpg

KAPUAS HULU- KALIMANTAN BARAT

Lanskap Bentarum

Lanskap Bentarum di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, adalah koridor yang hidup dengan hutan lebat dan sungai berliku-liku, terletak di antara dua Taman Nasional. Rumah bagi beragam satwa liar, termasuk lutung tiga warna yang Sangat Terancam Punah (Critically Endangered) dan rumah bagi lebih dari setengah orangutan Kalimantan Barat-Utara yang tersisa, kawasan ini adalah tempat lindung penting bagi banyak spesies. Campuran unik dari hutan dipterokarpa dataran rendah dan hutan rawa gambut menjadikannya wilayah yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Lanskap Bentarum terletak di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, berdekatan dengan perbatasan Malaysia di Serawak. Di utara lanskap terdapat daerah perbukitan dan pegunungan Taman Nasional Betung Kerihun, yang melindungi 799.999 hektar hutan. Di bagian selatan melindungi 127.348 hektar hutan, terdapat Taman Nasional...

Tantangan Konservasi di Bentarum

Keterkaitan lanskap Betung Kerihun dan Danau Sentarum terbilang unik di Indonesia karena dikelola oleh satu kantor balai. Namun, meskipun memiliki kepentingan ekologis, sebagian besar koridor Bentarum tanpa perlindungan yang resmi. Hutannya semakin terpisah dalam beberapa bagian...

Sangga Bumi Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Menyadari bahwa ancaman terhadap keanekaragaman hayati Bentarum bersifat multi-dimensi, Sangga Bumi saat ini sedang melaksanakan proyek jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan penduduk Bentarum dan meningkatkan kualitas ekosistem secara keseluruhan. Dengan menggabungkan pendekatan Sangga STEM kami, program kami didasarkan pada empat tujuan utama:

​

  1. Meningkatkan pengelolaan hutan di koridor Bentarum melalui mekanisme perhutanan sosial Indonesia, mengamankan penetapan Hutan Adat untuk setidaknya delapan hutan desa dan memfasilitasi pengelolaan hutan yang dipimpin oleh masyarakat.

  2. Meningkatkan pemahaman satwa liar di lanskap tersebut. Meskipun memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, kawasan ini kurang mendapat perhatian, dan kesenjangan data menghambat pengembangan intervensi konservasi yang tepat sasaran. Sangga Bumi melakukan survei untuk memahami keanekaragaman hayati dan ancaman konservasi di lanskap tersebut.

  3. Meningkatkan konektivitas hutan di seluruh lanskap dan menyelaraskan strategi konservasi dan pengembangan masyarakat. Melalui kolaborasi multi-pemangku kepentingan, kami mendorong pembangunan berkelanjutan pada konsesi perusahaan, memulihkan area hutan yang terdegradasi, dan mengintegrasikan pengelolaan hutan untuk meningkatkan kelangsungan ekosistem.

  4. Memberdayakan masyarakat untuk secara efektif mengelola wilayah hutan mereka dan membangun upaya pembangunan berkelanjutan yang sesuai yang meningkatkan ketahanan dan kemandirian jangka panjang mereka.

bottom of page