Petani gula kelapa di Kulon Progo menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cuaca yang tidak menentu hingga bahaya praktik pertanian tradisional. Dengan dukungan dari Netherlands Enterprise Agency pada tahun 2019, proyek Sugar and Steam diluncurkan untuk mengatasi tantangan unik yang dihadapi oleh para petani. Proyek lima tahun ini melibatkan Van Hall Larenstein University of Applied Sciences dan AidEnvironment untuk mendukung eksportir gula kelapa Aliet Green dalam upayanya meningkatkan pendapatan, produktivitas, dan ketahanan iklim lebih dari 2.000 petani. Sangga Bumi Lestari bergabung dengan konsorsium sebagai mitra lokal AidEnvironment.
Seiring dengan mendekatnya penyelesaian proyek Sugar and Steam, Sangga Bumi Lestari dan Aliet Green dengan bangga mengumumkan kemitraan baru dengan UNEP dan Pemerintah Kanada untuk melanjutkan upaya menyediakan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk masalah pertanian mendesak di Kulon Progo.
Memecahkan Masalah Lingkungan melalui Praktik Pertanian Organik Regeneratif
Para petani gula kelapa di Kulon Progo telah lama berjuang melawan dampak kekeringan dan banjir yang sering terjadi, yang tidak hanya menghambat produktivitas tetapi juga menyebabkan erosi tanah yang parah dan tanah longsor di teras-teras curam di wilayah tersebut. Tim proyek Sugar and Steam telah melatih lebih dari 2.000 petani dalam penggunaan bahan-bahan yang tersedia di wilayah tersebut untuk membangun infrastruktur hijau. Teknik yang sederhana namun efektif seperti mengisi karung goni dengan tanah, bambu, batu, atau pelepah kelapa untuk mengumpulkan air hujan, dan membangun perangkap air untuk memperlambat aliran air dan mendorong penyerapan air. Langkah-langkah ini secara signifikan telah mengurangi erosi tanah dan meningkatkan retensi air, menghasilkan peningkatan produktivitas gula kelapa sebesar 20% dan meningkatkan ketahanan iklim untuk 1.200 pertanian.
UNEP dan Kanada Mendukung Solusi Keselamatan yang Inovatif
Praktik tradisional memanjat pohon kelapa setinggi 15 meter untuk memanen nira menimbulkan risiko besar bagi para petani. Jatuh sering kali terjadi dan mengakibatkan cedera yang fatal. Untuk mengurangi resiko ini, Sangga Bumi dan Aliet Green, bekerja sama dengan Kanada dan UNEP, telah menyediakan lima pohon kelapa kerdil (genjah) untuk 100 petani. Pohon kelapa setinggi 1 hingga 2 meter ini, mengurangi risiko fisik yang terkait dengan pemanenan dan menciptakan peluang bagi perempuan, individu yang kurang mampu, dan petani yang kurang berminat dalam pertanian kelapa.
Mendiversifikasi Sumber Pendapatan.
Ketergantungan pada satu jenis tanaman membuat petani rentan terhadap fluktuasi pasar dan serangan hama. Untuk mengatasi hal ini, tim Sugar & Steam telah memperkenalkan vanili dan jahe sebagai tanaman agroforestri tumpangsari. Pada tahun 2023, petani melihat peningkatan pendapatan sebesar 20-35% dari penjualan biji vanili bersertifikat organik regeneratif, yang menunjukkan keberhasilan upaya diversifikasi ini. Hibah TLGF memungkinkan Aliet Green dan Sangga Bumi untuk memperluas pertanian vanili dan jahe, memanfaatkan menaiknya permintaan global untuk komoditas ini guna meningkatkan peluang ekonomi bagi para petani.
Meningkatkan Pemantauan Melalui Pengembangan Berbasis Aplikasi
Pertanian adalah salah satu sektor ekonomi yang paling sedikit didigitalisasi di Indonesia. Kurangnya digitalisasi ini mengurangi pemantauan dan keterlacakan aktivitas petani secara efektif serta menghambat akses petani ke rantai pasok yang tercakup dalam persyaratan sertifikasi. Sangga Bumi memberikan bantuan teknis kepada Aliet Green untuk menerapkan pemantauan berbasis aplikasi kepada pemasok-pemasoknya. Merubah petani dari dokumentasi kertas akan meningkatkan efisiensi, menghemat waktu, dan memberikan peluang rantai pasok jangka panjang yang lebih besar.
Meningkatkan Kesetaraan Gender dan Sosial
Dalam pertanian gula kelapa, peran laki-laki dan perempuan sangat berbeda: laki-laki memanjat pohon untuk memanen nira, perempuan memasak nira untuk membuat gula. Pengenalan pohon kelapa genjah berpotensi mengubah peran tersebut, pertanian kelapa menjadi lebih mudah diakses oleh perempuan. Pohon kelapa genjah juga berpotensi untuk meningkatkan peluang bagi petani yang lebih muda dan kurang mampu. Untuk memahami sepenuhnya dinamika dan hambatan bagi kelompok yang terpinggirkan, Sangga Bumi akan melakukan studi komprehensif tentang Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial di dua desa sumber Aliet Green di Kulon Progo.
Kesimpulan
Proyek Sugar & Steam telah memberikan dampak nyata pada kehidupan petani di Kulon Progo. Kami sangat antusias untuk melanjutkan upaya kami dalam mempromosikan pertanian organik regeneratif, menjembatani kesenjangan digital, memperkenalkan solusi keselamatan inovatif, mendiversifikasi sumber pendapatan, dan meningkatkan kesetaraan gender.